Untuk menyalin CD musik Anda ke format audio seperti MP3, WMA, atau AAC, atau untuk mengonversi antar format, ada baiknya untuk mengetahui apa arti CBR dan VBR sebelum Anda mulai. Kami membandingkan kedua metode penyandian ini sehingga Anda dapat membuat pilihan terbaik untuk koleksi musik Anda.
- Kualitas tetap.
- File dijamin lebih berkualitas.
- Pengkodean lebih cepat.
- Kompatibilitas yang lebih luas.
- Ukuran file lebih kecil.
- Penggunaan ruang penyimpanan lebih efisien.
- Penurunan kualitas minimal.
- Kemungkinan dukungan yang lebih terbatas.
Banyak faktor yang memengaruhi kualitas perpustakaan musik digital Anda. Bitrate adalah salah satunya. Baik Anda ingin mendapatkan rip dengan kualitas terbaik atau ingin memaksimalkan ruang di perangkat seluler, penting untuk mempertimbangkan pilihan Anda dalam memilih bitrate.
Pro dan Kontra Pengkodean CBR
- Setel kualitas.
- Kontrol lebih besar atas kualitas audio.
- Lebih baik untuk multimedia.
-
Memerlukan koneksi untuk mendukungnya.
- Tidak fleksibel.
CBR adalah singkatan dari bitrate konstan dan merupakan metode pengkodean yang menjaga bitrate tetap sama. VBR, sebaliknya, adalah bitrate variabel. Saat data audio dikodekan oleh codec, nilai tetap digunakan, seperti 128, 256 atau 320 Kbps.
Secara umum, semakin tinggi bitrate, semakin baik kualitas audio.
Keuntungan menggunakan metode CBR adalah bahwa data audio biasanya diproses lebih cepat dibandingkan dengan alternatif lainnya. Namun, file yang dibuat tidak dioptimalkan dengan baik untuk kualitas-versus-storage, seperti halnya dengan VBR.
CBR berguna untuk streaming file multimedia. Jika koneksi dibatasi untuk hanya berkinerja pada 320 Kbps, bitrate konstan 300 Kbps per detik atau lebih rendah lebih bermanfaat daripada yang berubah sepanjang transmisi karena bisa lebih tinggi dari yang diizinkan.
Pro dan Kontra Pengkodean VBR
- Ukuran file lebih kecil.
-
Pengurangan bitrate yang fleksibel.
- Lebih efisien dalam banyak situasi.
- Kemungkinan penurunan kualitas.
- Kurang didukung secara luas.
- Lebih lama untuk dikodekan.
VBR memungkinkan bitrate file audio meningkat atau menurun secara dinamis dalam rentang target. Encoder LAME, misalnya, bervariasi antara 65 Kbps dan 320 Kbps. Seperti CBR, format audio seperti MP3, WMA, dan OGG mendukung VBR.
Keuntungan terbesar VBR jika dibandingkan dengan CBR adalah rasio kualitas suara terhadap ukuran file. Anda biasanya dapat mencapai ukuran file yang lebih kecil dengan mengkodekan audio dengan VBR daripada CBR karena cara bitrate diubah tergantung pada sifat suara.
Bitrate berkurang untuk bagian lagu yang hening atau senyap. Untuk area lagu yang lebih kompleks yang berisi campuran frekuensi, bitrate meningkat (hingga 320 Kbps) untuk memastikan kualitas suara tetap terjaga. Variasi bitrate ini mengurangi ruang penyimpanan yang dibutuhkan dibandingkan dengan CBR.
Namun, kelemahan file yang dikodekan VBR adalah mungkin tidak kompatibel dengan perangkat elektronik lama seperti CBR. Encode audio menggunakan VBR juga membutuhkan waktu lebih lama karena prosesnya lebih rumit.
Yang Mana Yang Harus Anda Pilih?
Kecuali Anda dibatasi oleh perangkat keras lama yang hanya mendukung format audio yang dikodekan menggunakan CBR, maka VBR adalah metode yang disarankan. Dukungan untuk VBR di perangkat keras seperti pemutar MP3 dan PMP dulu sering terjadi, tetapi sekarang ini biasanya fitur standar.
VBR memberi Anda keseimbangan terbaik antara kualitas dan ukuran file. Oleh karena itu ideal untuk portabel yang memiliki penyimpanan terbatas atau di mana Anda ingin memanfaatkan solusi penyimpanan lain secara efisien seperti USB flash drive atau kartu flash.