Saat Anda menekan tombol rana dan mengambil gambar, foto tidak hanya secara ajaib berakhir di kartu memori. Baik itu model lensa tetap, ILC mirrorless, atau DSLR, kamera digital harus melalui serangkaian langkah sebelum gambar disimpan di kartu memori. Salah satu komponen kunci untuk menyimpan gambar pada kamera digital adalah buffer gambar.
Area penyimpanan buffer gambar kamera penting untuk menentukan kinerja operasional kamera apa pun, terutama saat Anda menggunakan mode pemotretan bersambungan.
Mengambil Data Foto
Saat Anda merekam foto dengan kamera digital, sensor gambar terkena cahaya, dan sensor mengukur cahaya yang mengenai setiap piksel pada sensor. Sensor gambar memiliki jutaan piksel (area fotoreseptor)-kamera 20 megapiksel berisi 20 juta fotoreseptor pada sensor gambar.
Sensor gambar menentukan warna dan intensitas cahaya yang mengenai setiap piksel. Prosesor gambar di dalam kamera mengubah cahaya menjadi data digital, yang merupakan kumpulan angka yang dapat digunakan komputer untuk membuat gambar pada layar tampilan.
Data ini kemudian diproses di kamera dan ditulis ke kartu penyimpanan. Data dalam file gambar sama seperti file komputer lain yang Anda lihat, seperti file pengolah kata atau spreadsheet.
Memindahkan Data dengan Cepat
Untuk membantu mempercepat proses ini, DSLR dan kamera digital lainnya berisi buffer kamera (terdiri dari memori akses acak, atau RAM), yang untuk sementara menyimpan informasi data sebelum perangkat keras kamera menulisnya ke kartu memori. Buffer gambar kamera yang besar memungkinkan lebih banyak foto disimpan di area sementara ini sambil menunggu untuk ditulis ke kartu memori.
Kamera yang berbeda dan kartu memori yang berbeda memiliki kecepatan tulis yang berbeda, yang berarti mereka dapat menghapus buffer kamera pada kecepatan yang berbeda. Jadi, memiliki area penyimpanan yang lebih besar di buffer kamera memungkinkan untuk menyimpan lebih banyak foto di area sementara ini, yang menghasilkan kinerja yang lebih baik saat menggunakan mode pemotretan bersambungan (juga disebut mode burst).
Mode ini mengacu pada kemampuan kamera untuk mengambil beberapa bidikan segera setelah satu sama lain. Jumlah bidikan yang dapat diambil secara bersamaan tergantung pada ukuran buffer kamera.
Sementara kamera murah memiliki area buffer kecil, kebanyakan DSLR modern memiliki buffer besar yang memungkinkan Anda tetap memotret saat data diproses di latar belakang. DSLR asli tidak mengandung buffer sama sekali, dan Anda harus menunggu setiap bidikan diproses sebelum Anda dapat memotret lagi!
Lokasi Buffer Gambar
Buffer kamera dapat ditemukan sebelum atau sesudah pemrosesan gambar.
- Sebelum Pemrosesan Gambar Buffer. Data RAW dari sensor ditempatkan langsung ke dalam buffer. Data tersebut kemudian diproses dan ditulis ke kartu penyimpanan dalam format wadah seperti NEF, CR2, atau ARW bersama dengan tugas-tugas lainnya. Pada kamera dengan buffer semacam ini, pemotretan bersambungan tidak dapat ditingkatkan dengan mengurangi ukuran file.
- Setelah Pemrosesan Gambar Buffer. Gambar diproses dan diubah menjadi format akhir sebelum ditempatkan di buffer. Karena itu, jumlah bidikan yang diambil dalam mode pemotretan bersambungan dapat ditingkatkan dengan mengurangi ukuran file gambar.
Beberapa DSLR menggunakan buffering "Smart". Metode ini menggabungkan elemen sebelum dan sesudah buffer. File yang belum diproses disimpan dalam buffer kamera untuk memungkinkan tingkat "bingkai per detik" (fps) yang lebih tinggi. Mereka kemudian diproses ke dalam format akhir dan dikirim kembali ke buffer. File tersebut nantinya dapat ditulis ke kartu penyimpanan pada saat yang sama saat gambar sedang diproses, sehingga mencegah kemacetan.