Apa Itu Bukaan?

Daftar Isi:

Apa Itu Bukaan?
Apa Itu Bukaan?
Anonim

Fotografer profesional mengandalkan aperture untuk mengontrol jumlah cahaya yang melewati sensor gambar kamera. Istilah iris mengacu pada pembukaan atau penutupan lensa kamera untuk memungkinkan berbagai tingkat cahaya. Bukaan kamera diukur dalam f-stop.

Aperture control melakukan dua fungsi penting pada kamera digital refleks lensa tunggal. Selain mengatur jumlah cahaya yang melewati lensa yang mengarah ke gambar yang lebih terang atau lebih gelap, lensa ini juga mengontrol kedalaman bidang, yang merupakan istilah teknis untuk seberapa tajam atau buram objek muncul di luar objek di tengah fokus kamera.

Image
Image

Rentang F-Stop

F-stop melewati rentang yang sangat besar, terutama pada lensa DSLR. Namun, angka f-stop minimum dan maksimum Anda akan bergantung pada kualitas lensa Anda. Kualitas gambar bisa turun saat Anda memutar di aperture kecil, jadi pabrikan membatasi aperture minimum beberapa lensa.

Sebagian besar lensa setidaknya berkisar dari f3.5 hingga f22, tetapi rentang f-stop yang terlihat di berbagai lensa dapat berkisar dari f1.2 hingga f45.

Aperture dan Depth of Field

Mari kita mulai dengan fungsi aperture yang paling sederhana terlebih dahulu: mengontrol depth of field kamera Anda.

Kedalaman bidang berarti seberapa banyak gambar Anda berada dalam fokus di sekitar subjek Anda. Kedalaman bidang yang kecil akan membuat subjek utama Anda tajam, sementara segala sesuatu yang lain di latar depan dan latar belakang akan buram. Kedalaman bidang yang besar akan membuat semua gambar Anda tetap tajam di seluruh kedalamannya.

Image
Image

Gunakan depth of field yang kecil untuk memotret hal-hal seperti perhiasan dan depth of field yang besar untuk lanskap. Namun, tidak ada aturan keras dan cepat, dan banyak hal tentang memilih kedalaman bidang yang tepat berasal dari naluri pribadi Anda tentang apa yang paling sesuai dengan materi pelajaran Anda.

Kedalaman bidang yang kecil diwakili oleh angka f-stop kecil. Misalnya, f1.4 adalah angka kecil dan akan memberi Anda kedalaman bidang yang kecil. Kedalaman bidang yang besar diwakili oleh angka yang besar, seperti f22.

Apertur dan Eksposur

Saat kita mengacu pada aperture "kecil", f-stop yang relevan akan menjadi angka yang lebih besar. Oleh karena itu, f22 adalah aperture kecil, sedangkan f1.4 adalah aperture besar. Pada f1.4, iris terbuka lebar dan memungkinkan banyak cahaya masuk. Oleh karena itu, ini adalah aperture yang besar.

Cara lain untuk membantu mengingat hubungan ini adalah dengan mengenali bahwa apertur sebenarnya berkaitan dengan persamaan di mana panjang fokus dibagi dengan diameter apertur. Misalnya, jika Anda memiliki lensa 50mm dan iris terbuka lebar, Anda mungkin memiliki lubang dengan diameter 25mm. Oleh karena itu, 50mm dibagi 25mm sama dengan 2. Ini berarti f-stop dari f2. Jika aperture lebih kecil (misalnya, 3mm), maka membagi 50 dengan 3 memberi kita f-stop f16.

Mengubah aperture disebut sebagai "stopping down" (jika Anda memperkecil aperture) atau "membuka".

Hubungan Aperture dengan Kecepatan Rana dan ISO

Karena apertur mengontrol jumlah cahaya yang masuk melalui lensa ke sensor kamera, apertur memiliki efek pada eksposur gambar. Kecepatan rana, pada gilirannya, juga memiliki efek pada eksposur karena ini adalah pengukuran jumlah waktu rana kamera terbuka.

Tindakan penyeimbangan antara apertur, kecepatan rana, dan ISO ini disebut "segitiga besi" dalam fotografi.

Image
Image

Jika Anda menginginkan depth of field yang kecil dan telah memilih aperture f2.8, misalnya, maka kecepatan rana Anda harus relatif cepat agar rana tidak terbuka lama, yang dapat menyebabkan gambar untuk overexpose.

Kecepatan rana yang cepat (seperti 1/1000) memungkinkan Anda membekukan aksi, sementara kecepatan rana yang lama (misalnya, 30 detik) memungkinkan fotografi malam hari tanpa cahaya buatan. Semua pengaturan eksposur ditentukan oleh jumlah cahaya yang tersedia. Jika kedalaman bidang menjadi perhatian utama Anda, maka sesuaikan kecepatan rana dengan tepat.

Sehubungan dengan hubungan ini, ubah ISO kamera Anda untuk membantu kondisi pencahayaan. ISO yang lebih tinggi (diwakili oleh angka yang lebih tinggi) mendukung pemotretan dalam kondisi pencahayaan rendah tanpa harus mengubah pengaturan kecepatan rana dan bukaan. Namun, pengaturan ISO yang lebih tinggi meningkatkan bintik (dikenal sebagai "noise" dalam fotografi digital), dan penurunan kualitas gambar dapat menjadi jelas.

Direkomendasikan: